BEKASI – PT PLN (Persero) Area Bekasi, Jawa Barat, meminta industri beralih menggunakan Genset sendiri sebagaimana ada gangguan transmisi listrik sistem Jawa-Madura-Bali sejak Rabu 5 Agustus 2018.
“Kami mengimbau para pengusaha di kawasan industri di Bekasi ini untuk beralih sementara pada penggunaan generator set agar kebutuhan suplai listrik untuk pelanggan rumah tangga dapat berjalan stabil,” kata Manajer Area PLN Bekasi Renny Wahyustiaswan di Bekasi, Kamis (6/9/2018).
Menurut Beliau, gangguan suplai listrik pada transmisi Jawa-Madura-Bali yang terjadi sejak Rabu pukul 12.00 WIB efek dari hal tersebut menjadi pengurangan suplai daya di wilayah pelayanan Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi.
Pengurangan daya listrik di dua area tersebut mencapai sebesar 96 mw dari total beban puncak 1.300 mw atau hanya kurang dari 10%
Dikatakan Renny, gangguan suplai daya listrik di transmisi Jawa-Madura-Bali akibat padamnya 12 unit pembangkit yang 8 unit di antaranya berlokasi di Jawa dan 4 unit sisanya di Bali.
“Sekarang ini, tinggal 4 unit pembangkit daya listrik yang dalam tahap perbaikan di area Paiton, Probolonggo, Jawa timur. Sisanya, sudah pulih sejak Rabu pukul 23.00 WIB,” .
Menurut Renny, imbas gangguan listrik di area Bekasi, relatif kecil, yakni kurang dari 10% di karenakan peran sejumlah pelaku industri di wilayah setempat yang kini beralih ke pemanfaatan generator set.
“Salah satunya yakni PT. Gunung Garuda di Rayon Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi yang kini mengurangi pasokan daya 100 mw dari kebutuhan 215 mw untuk produksi baja,” .
Berkurangnya pengunaan 100 mw listrik di Gunung Garuda, kata dia, sekarang dapat dimanfaatkan kebutuhan suplai listrik untuk pelanggan rumah tangga di area Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi sebanyak total 1.450.000 rumah tangga.
Renny juga mengerahkan personel di 10 rayon wilayah Bekasi untuk meminta pengusaha industri lainnya yang sekarang penggunaan listrik dalam skala besar untuk ikut berperan menjaga stabilitas pasoakan listrik rumah tangga dengan beralih ke generator set.
Beliau memastikan pasokan listrik di area Bekasi dapat kembali berjalan normal pada Jumat (7/9/2018).
Akan tetapi, Dengan cara melakukan pemadaman bergilir dengan interval dua jam sekali, Sebagai upaya menstabilkan suplai listrik 1.650.000 pelanggan di Area Bekasi.
“Agar tidak terlalu menganggu proses produksi mereka, Tidak hanya pelanggan rumah tangga, pelanggan industri juga kita lakukan pemadaman secara bergilir maksimal setiap dua jam sekali.” katanya.
Dikatakan Renny terdapat delapan kawasan industri yang kini terkena dampak kebijakan tersebut yakni Deltamas, Hyundai, MM2100, Jababeka, Marunda Center, Kawadan Industri Terpadu Indonesia-China, Delta Silicon, dan Bekasi Fajar.
Renny yakin, pemadaman bergilir saat ini tidak berdampak serius pada proses produksi sebab mayoritas industri telah dilengkapi adanya fasilitas genset berkapasitas mulai dari 200 kVA hingga dengan 2 MVA per unit.